Kisah teladan 1
+2
Sheizan
Harris
6 posters
Halaman 1 dari 1
Kisah teladan 1
Daripada Give Up, Mending Minum 7 Up
Pernah mencicipi minuman ringan berlabel 7 Up? Di Indonesia mungkin soft drink ini tidak begitu populer, tapi lain halnya di negeri yg bakal jadi tempat Beckham nendang bola Agustus nanti. Tidak kalah dengan Coca Cola dan Pepsi. Saya sendiri, jujur saja, sampai sekarang tidak tahu bagaimana rasa minuman yg satu itu. Bukan karena saya penganut paham “apapun makanannya, minumnya… teh botol Sosro”, tapi karena saya fans berat Coca Cola (bukan promosi).
Yg menarik dari 7 Up adalah beredarnya berbagai variasi cerita mengenai asal mula minuman ringan ini. Dari yg nyeleneh — pembuatnya diceritakan melempar dua buah dadu dan biji dadu yg menghadap ke atas nilainya saat ditotal adalah tujuh — hingga yg memang masuk akal — formula soft drink menggunakan ramuan tujuh rupa.
Di antara kisah2 tersebut, yg paling populer adalah kisah berikut.
Alkisah, ada seseorang yg sangat menggemari minuman soda. Saking cintanya, ia memutuskan untuk berbisnis soft drink dan melabelinya dengan nama 1 Up. Ia gagal. Pria ini kemudian mencoba lagi, kali ini dengan racikan dan sistem pemasaran yg berbeda. Ia namakan minuman kedua ini 2 Up. Lagi-lagi ia gagal. Masih penasaran, ia pun mencoba dan mencoba lagi, hingga tercipta merek 3 Up, 4 Up, 5 Up, dan 6 Up. Masing2 menggunakan formula dan konsep penjualan yg berbeda (dan lebih baik dari sebelumnya). Semuanya gagal dan akhirnya ia pun menyerah di angka 6 tersebut.
Beberapa tahun kemudian, pria lain, setelah mendengar kisah kegagalan berantai yg dialami pria pertama, tertarik untuk mencoba menekuni bisnis minuman ringan. Ramuan kembali dikembangkan, sistem pemasaran kembali diperbarui. Dan hasilnya, seperti bisa dilihat sekarang, soft drink berlabel 7 Up yg ia ciptakan menjadi salah satu ikon di bisnis minuman ringan di seluruh dunia.
Versi lain dari cerita di atas dapat ditemui di buku “Why We Want You To Be Rich” karangan Robert Kiyosaki dan Donald Trump. Saya sendiri belum baca bukunya kok, karena kabarnya gak begitu bagus.
Terlepas dari benar tidaknya kisah di atas, hikmah yg dapat kita ambil adalah kegagalan bukan disebabkan karena kita tidak berhasil, melainkan karena kita berhenti untuk mencoba.
Jadi, jika earning AdSense Anda sampai saat tulisan ini ditulis masih $0, jangan menyerah. Don’t give up! Keep trying! Siapa tahu 6 bulan lagi Anda sudah punya rumah tingkat dua di perumahan elit, hasil dari AdSense. Kalau sudah begitu, jangan lupa saya diundang untuk mampir dan dijamu yg sepantasnya, hehehe.
Pernah mencicipi minuman ringan berlabel 7 Up? Di Indonesia mungkin soft drink ini tidak begitu populer, tapi lain halnya di negeri yg bakal jadi tempat Beckham nendang bola Agustus nanti. Tidak kalah dengan Coca Cola dan Pepsi. Saya sendiri, jujur saja, sampai sekarang tidak tahu bagaimana rasa minuman yg satu itu. Bukan karena saya penganut paham “apapun makanannya, minumnya… teh botol Sosro”, tapi karena saya fans berat Coca Cola (bukan promosi).
Yg menarik dari 7 Up adalah beredarnya berbagai variasi cerita mengenai asal mula minuman ringan ini. Dari yg nyeleneh — pembuatnya diceritakan melempar dua buah dadu dan biji dadu yg menghadap ke atas nilainya saat ditotal adalah tujuh — hingga yg memang masuk akal — formula soft drink menggunakan ramuan tujuh rupa.
Di antara kisah2 tersebut, yg paling populer adalah kisah berikut.
Alkisah, ada seseorang yg sangat menggemari minuman soda. Saking cintanya, ia memutuskan untuk berbisnis soft drink dan melabelinya dengan nama 1 Up. Ia gagal. Pria ini kemudian mencoba lagi, kali ini dengan racikan dan sistem pemasaran yg berbeda. Ia namakan minuman kedua ini 2 Up. Lagi-lagi ia gagal. Masih penasaran, ia pun mencoba dan mencoba lagi, hingga tercipta merek 3 Up, 4 Up, 5 Up, dan 6 Up. Masing2 menggunakan formula dan konsep penjualan yg berbeda (dan lebih baik dari sebelumnya). Semuanya gagal dan akhirnya ia pun menyerah di angka 6 tersebut.
Beberapa tahun kemudian, pria lain, setelah mendengar kisah kegagalan berantai yg dialami pria pertama, tertarik untuk mencoba menekuni bisnis minuman ringan. Ramuan kembali dikembangkan, sistem pemasaran kembali diperbarui. Dan hasilnya, seperti bisa dilihat sekarang, soft drink berlabel 7 Up yg ia ciptakan menjadi salah satu ikon di bisnis minuman ringan di seluruh dunia.
Versi lain dari cerita di atas dapat ditemui di buku “Why We Want You To Be Rich” karangan Robert Kiyosaki dan Donald Trump. Saya sendiri belum baca bukunya kok, karena kabarnya gak begitu bagus.
Terlepas dari benar tidaknya kisah di atas, hikmah yg dapat kita ambil adalah kegagalan bukan disebabkan karena kita tidak berhasil, melainkan karena kita berhenti untuk mencoba.
Jadi, jika earning AdSense Anda sampai saat tulisan ini ditulis masih $0, jangan menyerah. Don’t give up! Keep trying! Siapa tahu 6 bulan lagi Anda sudah punya rumah tingkat dua di perumahan elit, hasil dari AdSense. Kalau sudah begitu, jangan lupa saya diundang untuk mampir dan dijamu yg sepantasnya, hehehe.
Re: Kisah teladan 1
....
bagian atasnya emang gak nyambung keliatannya sama E-Commerce...
bawahnya sih nyambung (paling bawah)
ko bagian pendahuluannya banyak bgt yah (maap kalo ada kata2 yang sala...
bagian atasnya emang gak nyambung keliatannya sama E-Commerce...
bawahnya sih nyambung (paling bawah)
ko bagian pendahuluannya banyak bgt yah (maap kalo ada kata2 yang sala...
Re: Kisah teladan 1
KOK GAK NYAMBUNG SIH?!
mr_adhio- anak baru
- Jumlah posting : 39
Age : 29
Location : always, WC
Registration date : 06.12.07
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik
|
|